Daftar Blog Saya

Selasa, 17 Mei 2011

Model Pembelajaran Coperative Integrated Reading and Composition (CIRC)


a.       Model Pembelajaran Cooperative
Menurut Johnson & Johnson (1987) dalam Ismail (2003:18) bahwa pembelajaran kooperativ adalah merupakan strategi atau pendekatan pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dimana para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan Karli H. dan Yuliariatiningsih M.S. (2002:70-71), menegaskan bahwa :
“Cooperative Learning adalah suatu pendekatan(atau strategi) pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu  sendiri. Dalam pendekataan ini, siswa merupakan bagian dari suatu sistem  kerjasama dalam mencapai hasil yang optimal dalam belajar. Cooperative Learning juga memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran, yaitu teman sebaya. Jadi keberhasilan pembelajaran dalam pendekatan ini bukan hanya ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan itu akan baik bila dilakukan  secara bersama-sama dalam kelompok kecil yang terstruktur dengan baik.

            Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperativ adalah pembelajaran dimana siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok  kecil yang heterogen dalam mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan belajar diperoleh secara bersama-sama bukan semata-mata kemampuan individual.
b.      Langkah-langkah Pembelajaran Kooperativ
Dalam pembelajaran kooperativ  setiap siswa ditekankan dapat bekerjasama dengan baik agar dapat mengerjakan dengan baik, efektif dan efisien. Sedangkan langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)      Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai dan memotivasi siswa.
2)      Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan metode pembelajaran tertentu.
3)      Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar dan membantu siswa agar melakukan transisi secara efisien.
4)      Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing  kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengrjakan tugas.
5)      Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau mempresentasikan hasil kerjanya.
6)      Memberikan penghargaan
Guru mencari cara menghargai hasil belajar individu maupun kelompok (Muslimin Ibrohim, 2000 : 10)
c.       Tujuan Pembelajaran Kooperativ
Pembelajaran kooperativ mempunyai tujuan :
1)      Academic Achievement ( hasil belajar akademik).
Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa pembelajaran kooperativ unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep yang sulit.
2)      Acceptance of diversity (pengakuan adanya keragaman).
Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
3)      Social Skill development (pengembangan ketrampilan sosial).
Untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa. Ketrampilan yang dimaksud antara lain adalah berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.
d.      Manfaat Pembelajaran Kooperativ
Menurut Hilda Karli dan Yuliariatiningsih (2002:73) Pembelajaran kooperativ memberikan manfaat bagi siswa, yaitu :
1)      Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembanngkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilannya dalam suasana pembelajaran yang bersifat terbuka dan demokratis.
2)      Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki siswa.
3)      Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai dan ketrampilan-ketrampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
4)      Siswa tidak hanya sebagai obyek belajar melainkan juga sebagai subyek belajar karena siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lain.
5)      Siswa dilatih untuk kerjasama karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal bagi kesukswesan kelompok.
6)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langtsung, sehingga apa yang dipelajari lebih bermakna bagi dirinya.
e.       Model Pembelajaran CIRC
Model pembelajaran CIRC, siswa secara komprehensip belajar dengan mengembangkan ketrampilan membaca dan menulis. Empat sampai lima siswa bekerja dalam tim secara Cooperative terlibat dalam serangkaian kegiatan bersama, masing-masing membaca,membuat ikhtisar, saling membacakan ikhtisar dan saling mnananggapi.(Muhamad Nur(2000:28). Dalam metode ini siswa dibentuk kelompok untuk menanggapi suatu wacana atau media cetak, dengan langkah-langkah:
1)      Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang heterogen.
2)      Guru menyampaiakan kompetensi yang ingin dicapai.
3)      Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
4)      Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau ikhtisar terhadap wacana dan ditulis pada lembar kertas.
5)      Mempresentasikan hasil kelompok.
6)      Guru membuat kesimpulan bersama.
7)      Penutup.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan : Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada kepada siswa lain, dapat mengeluarkan ide-ide yang di dalam pikirannya secara spontanitas sehingga lebih dapat memahami materi tersebut.Siswa dapat memberikan tanggapan secara bebas. Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
Kekurangan : Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil, dan banyak siswa yang kurang aktif. Pada saat dilakukian presentasi  terjadi kecenderungan hanya siswa pintar saja yang secara aktif tampil menyampaikan pendapat dan gagasan.
            Jadi dalam pembelajaran model CIRC, terdapat kesempatan yang sama bagi setriap anggota kelompok untuk berhasil.Dukungan kelompok dalam belajar, dan tanggung jawab individual digunakan untuk penampilan atau penentuan hasil akhir. Hal inni9 merupakan tiga elemen yang menjadi karakteristik dari model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Pembelajaran Aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif ( Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, 2007 : xvi ). Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari dalam kehidupan nyata.
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a.             Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,
b.            Siswa tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah,
c.             Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi kuliah,
d.            Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
e.             Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap mahasiswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)  adalah sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi dari sekolah dasar .(Robert E. Slavin, 2008 : 200). Fokus utama dari CIRC adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja dalam tim-tim kooperatif  dikoordinasikan dengan kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang-bidang  lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Teknik pembelajaran yang menggunakan wacana/teks dimana   siswa dibagi dalam bentuk berpasangan untuk membaca dan membuat ringkasan. Salah satu siswa berperan sebagai pembicara/mempresentasikan, sedangkan pasangannya mendengarkan hasil ringkasannya. Hal ini dilakukan secara bergantian, yang semula sebagai pembicara bertukar peran sebagai pendengar.( Agus Suprijono, 2009 : 130-131)
Langkah-langkah
a.   Persiapan :
   1.   Persiapkan materi pelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi yang sedang dipelajari anak didik.
2.   Menyusun rancangan pertanyaan / permasalahan  sesuai dengan standar Kompetensi. Pertanyaan ditulis  di bawah teks atau pada kertas tersendiri sesuai dengan kebutuhan.
b.  Pelaksanaan
1.      Guru membagi siswa untuk berpasangan. Bisa dengan lawan jenis atau teman satu bangku, tergantung mana yang lebih menarik dan lebih mudah.
2.   Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan     membuat  ringkasan.
3.      Guru atau siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai    pembicara dan     siapa yang berperan sebagai pendengar.
4.      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya pada lembar kertas:
a.  Menyimak/mengoreksi/menunjukkan    ide-ide  pokok  yang kurang lengkap.
b.      Membantu   mengingat/menghapal  ide-ide  pokok  dengan          menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5.  Bertukar peran, yang semula menjadi pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, dan melakukan hal yang sama.
6.   Kesimpulan guru
7.   Penutup
c.               Manfaat metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC):
1)      Bagi Guru
a)      Sebagai fasilitator beban mengajar guru di kelas menjadi lebih ringan, sebab aktivitas pembelajaran didominasi oleh peserta didik.
b)      Merupakan metode murah, sederhana, dan tidak memerlukan media elektronik .
c)      Guru bisa melakukan pengamatan akan kepribadian masing-masing siswa sambil memantau pekerjaannya.
2)      Bagi Peserta didik
a)      Meningkatkan minat belajar dengan metode yang bervariasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar